Banyak orang gagal bukan karena gak punya potensi dan kemampuan, tetapi kegagalan sering terjadi akibat kesalahan konsep diri. Kita ha...
Banyak orang gagal bukan karena gak punya potensi dan kemampuan, tetapi kegagalan sering terjadi akibat kesalahan konsep diri. Kita harus sadar bahwa diri kita unik dan Tuhan menciptakan manusia berbeda satu sama lainnya dan memiliki keunikan tersendiri. Sehingga - jadilah diri sendiri, kenalilah diri sendiri dan janganlah meniru orang lain yang penting adalah jujur pada diri sendiri, sadari tujuan, keinginan, kekuatan dan kelemahan diri.
Baca juga: Meraih Mimpi Menjadi Kenyataan & Alasan Untuk Sukses
Konsep diri adalah salah satu unsur pembentuk kepribadian seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri, berharga atau tidak, pantas sukses atau tidak salah satunya tergantung konsep diri yang ia miliki. Konsep diri ini sangat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang dan pencapaian seseorang di berbagai bidang kehidupan. Konsep diri merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, yang terbentuk melalui pengalaman, pembelajaran, hasil interaksi dengan lingkungan, dan akibat pengaruh dari orang-orang (figur) yang dianggap penting.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan konsep diri, diantaranya:
1. Aku-Diri : Aku seperti yang aku pahami.
Aku diri adalah cara kita mempersepsikan diri. Setiap orang memiliki pandangan terhadap dirinya sendiri untuk menilai dirinya. Ada pandangan yang terbentuk dari luar, namun setiap kita mengetahui bahwa kita adalah seperti apa yang kita pahami.
2. Aku-Sosial: Aku seperti yang dipahami oleh orang lain
Cara orang memahami seperti apa diri kita juga mempengaruhi diri sendiri. Sobat bisa melihat anak-anak yang tumbuh dalam dunia yang sering menyanjungnya memiliki konsep diri yanv berbeda dengan anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang selalu mengritiknya.
Contoh, ada seorang anak berusia 2 tahun, yang sedang belajar menghafal kata, mengucapkannya dan meniru-nirukanya. Anak tersebut belajar dengan trial and eror. Akan tetapi, cara anak memperbaiki kesalahannya selalu dipengaruhi oleh komentar orang-orang yang ada di sekelilingnya. Ada yang menertawakan, memperbaiki, memarahinya dan lain-lain. Perlakuan seperti ini akan mempengaruhi perkembangan si anak dan secara perlahan-lahan akan mempengaruhi persepsi anak tersebut tentang dirinya.
3. Aku-Ideal: Aku yang aku inginkan
Ada orang yang begitu kuat keyakinan tentang Aku-Idealnya, Aku-Ideal yang tidak memiliki korelasi yang kuat dengan Aku-Diri disebut sebagai pemimpi. Pada intinya Aku-Ideal adalah seperti apa diri kita yang kita harapkan.
Nah, gabungan dari ketiga tingkatan diataslah yang membentuk cara kita memahami diri. Ada orang yang kuat Aku-Dirinya atau kuat Aku-Sosialnya. Oleh karena itu sangat penting untuk belajar prinsip keseimbangan bahwa keduanya mungkin bisa benar dan mungkin bisa salah. Yang terpenting adalah seperti apa Aku-Ideal kemudian berusaha mewujudkan Aku-Ideal tersebut.
Kita bisa saja salah dalam mengenali seperti apa diri kita dan kitapun bisa salah mengenali diri orang lain, karena proses pengenalan diri berlangsung secara perlahan-lahan. Tidak ada orang yang mengetahui dirinya sekaligus secara sempurna. Untuk itu, dalam proses yang bertahap itu diperlukan kesadaran yang berkesinambungan dan proses analisi diri yang terus berlanjut.
COMMENTS