Untuk membangun komunikasi efektif, seorang komunikator harus selalu mengingat 7C komunikasi. Apa itu 7C komunikasi? 7C komunikasi adalah daftar yang membantu meningkatkan keterampilan komunikasi profesional dan meningkatkan kemungkinan bahwa pesan akan dipahami dengan cara yang persis sama seperti yang dimaksudkan oleh komunikator. Lalu apa saja 7C komunikasi itu?
Pernahkah terpikirkan seberapa sering
kita berkomunikasi? Mulai dari menulis email, chatting
di media sosial, melakukan rapat, berdiskusi
dengan teman-teman dan lain-lain. Bahkan mungkin kita menghabiskan
hampir sepanjang hari kita untuk berkomunikasi. Lalu
bagaimana membangun komunikasi efektif untuk menunjang kesuksesan dan produktivitas
kita? Jika sobat ingin tahu lebih banyak tentang komunikasi bisa baca beberapa post tentang komunikasi.
Baca Juga:
Sebelum membahasnya lebih jauh,
sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu komunikasi efektif, karena komunikasi
yang efektif sangat penting dalam setiap
proses komunikasi. Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Komunikasi efektif adalah
pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga
terjalin sebuah hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Komunikasi dikatakan efektif jika informasi, pemikiran, atau pesan yang
disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh komunikan sehingga
menciptakan kesamaan persepsi, mengubah perilaku, atau mendapatkan informasi
(menjadi tahu/paham).
Untuk membangun komunikasi efektif, seorang komunikator harus selalu mengingat 7C komunikasi. Apa itu 7C
komunikasi? 7C komunikasi adalah daftar yang membantu meningkatkan keterampilan
komunikasi profesional dan meningkatkan kemungkinan bahwa pesan akan dipahami
dengan cara yang persis sama seperti yang dimaksudkan oleh komunikator. Lalu apa
saja 7C komunikasi itu? Berikut uraian mengenai 7C Komunikasi Untuk Komunikasi Efektif:
1. Clarity (Jelas)
Saat berkomunikasi dengan seseorang pastikan orang lain mudah memahami pesan yang kita sampaikan. Sebaiknya kita menggunakan kata-kata yang
tepat, bermakna tunggal, dan tidak membingungkan atau menimbulkan persepsi
lain. Dengan begitu orang lain
tidak perlu mengira-ngira dan membuat asumsi sendiri untuk memahami apa yang ingin
Anda katakan.
2. Concise (Ringkas)
Kita perlu menyampaikan inti pesan
(informasi) secara ringkas dan singkat. Gunakan kalimat seefektif mungkin,
serta hindari menggunakan kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu. Pesan yang
singkat lebih menarik dan mudah dipahami.
3. Complete (Lengkap)
Untuk mencapai
komunikasi efektif hendaknya pesan yang disampaikan harus lengkap, yaitu
mencakup semua informasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan komunikan. Dalam
dunia jurnalistik, kelengkapan informasi dirumuskan dengan 5W+1H (What, Who,
When, Where, Why, How).
4. Concrete (Konkret)
Bila pesan yang
kita sampaikan konkret dan
spesifik, maka orang
lain akan memiliki gambaran yang
jelas
serta memperkuat keyakinan
tentang apa yang kita sampaikan kepada mereka. Sebuah pesan yang kongkret
didukung rincian (tapi tidak
terlalu banyak) dan
fakta nyata, serta fokus.
5. Correct (Benar)
Sebuah pesan yang kita sampaikan harus benar
dari segi isi dan tata bahasa, selain itu penting juga untuk memperhatikan
situasi, kondisi, karakteristik komunikan dan waktu.
6. Consideration (Pertimbangan)
Sebagai komunikator yang baik hendaknya mempertimbangkan
pendapat, pengetahuan, pola pikir, latar belakang, dan lain-lain dari komunikan
agar komunikasi efektif dapat tercapai. Agar komunikasi efektif dapat tercapai
komnikan harus berhubungan serta melibatkan komunikan.
7. Courteous (Sopan)
Pesan harus disampaikan dengan tulus dan
sopan, serta mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima pesan, termasuk
juga menjaga perasaan dan hormat terhadap penerima pesan.
Demikianlah 7C komunikasi untuk komunikasi efektif. Ingat komunikasi efektif bisa jadi salah satu
langkah awal berbagai kesuksesan, karena mereka yang sukses tau bagaimana cara
berkomunikasi yang baik. Jadi, jangan lelah belajar komunikasi.
ini teori yang dicetuskan oleh siapa ya?
ReplyDeleteMurphy dan Hildedbrandt 1991
ReplyDelete