bagaimana membuat waktu yang bermakna dalam hidup tergantung bagaimana kita memperlakukan waktu
Kali ini kita akan membicarakan tentang waktu dan bagaimana kita memperlakukan waktu yang kita miliki dan yang telah kita lalui. Setiap orang tentu memiliki cara yang berbeda dalam memanfaatkan waktu yang dimiliki. namun sebelum kita membahas waktu lebih jauh, simak beberapa quote berikut ini:
Jangan memperhatikan sesuatu yang tidak mungkin anda tunaikan. Sebagai gantinya, isilah waktu anda dengan berusaha memperbaiki sesuatu yang mampu anda lakukan.(DR. Aidh Al Qarni)
When one door closes another door opens; but we so often look so long and so regretfully upon the closed door, that we do not see the ones which open for us.(Alexander Graham Bell)
It takes 20 years to build a reputation and five minutes to ruin it. If you think about that, you’ll do things differently.(Warren Buffett)
Tuhan memberikanmu hadiah 86.400 detik dalam sehari.Apakah kamu sudah menggunakan setidaknya sedetik untuk mengucap syukur untuk itu?(William Arthur Ward)
One of the best lessons that anyone can learn in life is how to use time wisely(William A. Irwin)
Apa pendapat anda tentang
"WAKTU", suatu anugerah atau justru pengekang hidup?
Tuhan menganugerahi waktu 24 jam sehari bagi setiap orang untuk beraktivitas
dan menikmati hidup. Sudah cukupkah ? Apakah kita sering merasa kekurangan
waktu, bahkan seolah-olah hidup kita begitu dikendalikan oleh waktu ?
Ketika jam alarm berbunyi, kita harus
segera bangun dan bersiap ke sekolah, kampus atau tempat kerja, jika tidak kita
akan terlambat. Padahal mata masih terasa berat dan tubuh masih ingin menikmati
kasur yang empuk. Kita harus bekerja keras untuk menyelesaikan setumpuk
tugas-tugas, karena deadline waktu yang tidak boleh kita langgar. Kita harus
menghafal banyak bahan pelajaran karena tiba waktu untuk ujian. Bahkan kita
harus mulai memikirkan kuliah, kerja, menikah, pensiun, dan sebagainya. Karena
sudah tiba waktu untuk semua itu. Jadi sebenarnya seberapa "berkuasanya" waktu
itu?
Waktu dapat menjadi pengekang hidup,
jika kita membiarkan diri dikendalikan olehnya, tapi waktu menjadi suatu
anugerah, jika kita mampu mengendalikan dan mengelolanya dengan bijaksana serta
melihatnya sebagai kesempatan untuk mengalami hal-hal yang bermakna. Jadi, kita
yang memegang kendali atas waktu, bukan waktu yang mengendalikan kita.
Sudahkah anda membuat waktu anda
bermakna ?
Sebelum membahas lebih jauh tentang manajemen waktu, kita perlu memahami dua
pengertian tentang waktu, yaitu sebagai kronos dan kairos.
Kronos adalah waktu-waktu yang kita jalani, misalnya Senin, Selasa, sehari, sebulan, setahun. Seringkali kita menggunakannya pada istilah kronologis. Sedangkan kairos adalah waktu yang bermakna bagi kita. Dari usia 0 tahun hingga 17 tahun kita menjalani kronos, tapi dalam kurun waktu itu pasti ada saat-saat penting yang membawa kesan tersendiri bagi kita, misalnya saat pertama masuk sekolah, saat bertengkar dengan sahabat, saat pertama kali jatuh cinta, saat gagal di ujian, saat menjadi juara di pertandingan olahraga. Bagaimana reaksi kita pada saat itu dan bagaimana kita menghadapinya? Pelajaran apa yang kita peroleh dari peristiwa itu ? Itulah kairos, saat-saat bermakna dalam perjalanan hidup yang membentuk karakter diri kita.
Kairos tidak harus berupa peristiwa
besar, mungkin hanya peristiwa kecil / sepele, tapi yang penting kita bisa
belajar sesuatu dari peristiwa itu. Intinya, marilah kita belajar peka untuk
melihat makna dibalik peristiwa. Ada perbedaan besar antara orang yang hanya
sekedar menjalani kronos dengan orang yang mampu melihat kairos-kairos dalam
hidupnya.
Orang yang mampu memahami waktu sebagai
kairos, melihat hidup sebagai kesempatan
Hidup bukan
sekedar untuk hidup yang dijalani begitu saja tanpa makna. Kesempatan untuk mengalami
suka dan duka, sukses dan gagal, yang memproses diri kita menjadi pribadi yang
matang dan tangguh. Kesempatan untuk mengisi hidup ini dengan banyak hal yang
bermakna..
Kita masuk perguruan tinggi selama 4
atau 5 tahun, apakah hanya untuk mendapat gelar sarjana ? Harus lebih dari itu,
waktu-waktu itu akan menjadi kesempatan untuk meraih kairos-kairos. Kesulitan
ketika belajar, kegagalan di ujian, pertemuan dengan orang serta lingkungan
yang baru, adalah kesempatan untuk belajar menjadi pribadi yang lebih ulet,
lebih punya kontrol diri, lebih mampu menyesuaikan diri dan sebagainya.
Sudahkah anda mengubah kronos menjadi kairos ?
Good blog,thank you for sharing. Please visit
ReplyDeleteVisit Us